Pilihan

Senin, 07 Januari 2013

DAHLAN: TELADAN & KEADILAN

Mobil Listrik DI (www.kompas.com)
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengalami kecelakaan bersama dengan mobil listrik sekelas Ferrari yang ditumpanginya Sabtu (5/1). Kecelakaan terjadi di Magetan setelah sebelumnya mobil ini menjalani ritual ruwat yang konon katanya agar dijauhkan dari bala dan juga fitnah. Menariknya dari kejadian ini adalah bukan karena kecelakaan yang terjadi setelah ruwat, melainkan karena beberapa faktor kegenitan yang tampak melalui ekspos perjalanan berita mengenai mobil ini.

Sebagai pribadi bebas, saya sangat menaruh hormat pada upaya besar Dahlan dalam memperbaiki performa perusahaan-perusahaan plat merah. Beberapa perkembangan di bidang Transportasi Kereta Api dan ekspansi ke beberapa negara tetangga adalah salah satu hasil kerja yang positif. Pun demikian berkaitan dengan mobil listrik saya kira ada beberapa catatan personal yang perlu saya bagikan.

Pertama, niat baik Dahlan untuk membangun industri Mobil Listrik Nasional bagi para pemilik modal di republik ini perlu diapresiasi sebagai sebuah upaya menaikkan gengsi masyarakat kelas atas Indonesia. Sebab bila dikatakan mobil ini membangkitkan citra negara ini sebagai

Kamis, 03 Januari 2013

Air dan Ironi Kesejahteraan

Krisis Air di Beberapa Wilayah (www.antarafoto.com)
Ini seperti kenangan akan masa kecil dan refleksi masa kini...

Saya masih ingat saat dulu duduk di bangku SD hingga SMP kerap ditanya soal Pasal-pasal dalam UUD 1945. Pengalaman menghapal itu tentu pengalaman yang berkesan karena bila tidak mampu menjawab tentu saja sanksi pembinaan akan mendarat pada siswa. Pun demikian saya menyadari banyak dari pasal yang menyangga kehidupan bernegara tersebut semakin terabaikan oleh saya. Ingatan tentang pasal ini muncul kembali sejenak saat Pureit mengadakan kompetisi blog mengenai pemeliharaan sumber-sumber air.

Dalam ingatan saya salah satu pasal yang bicara tentang Kesejahteraan Sosial menyangkut

Jumat, 28 Desember 2012

Air Bersih dan Semangat Istimewa Jogja

Jogja Istimewa ...


Tugu Jogja (http://burhanrp.blogspot.com)
Kata ini tampaknya tidak asing dan populer bagi kalangan luas. Setiap mendengar kata Jogja, banyak diantara kita akan mengungkapkan beberapa kata yang menunjukkan keistimewaan kota budaya. Setidaknya kata Malioboro, Code, Parangtritis, Tugu, Merapi, hingga Sarkem tentu akan terlontar dari setiap mereka yang ditanya tentang Jogja. Begitulah karena kota ini memang banyak dikenal secara istimewa, khususnya bagi ribuan pelajar yang setiap tahun lulus dari kota ini atau para pelancong yang sempat menikmati suasana kotanya. 

Pun demikian, pernahkah kita tahu bahwa tidak dalam semua hal Jogja menjadi istimewa. Hal ini terutama bila dikaitkan dengan

Senin, 10 September 2012

SUARA KEGELISAHAN

Plak ... Plak ... dan darah pun menodai tanganku
Plak ... Plak ... dan beberapa kali lagi pada dini hari darah harus meninggalkan noda.

1347310725872620533
Dini hari Pkl. 14.35 WIB dan akhirnya aku memutuskan untuk bangkit berdiri. Tadinya sebelum mampu memejamkan mata, rasa sesak dan sakit menekan tubuh. Pikiran yang kalut dan beberapa ketidakmampuan mengatasi kendala psikologis membuatku terkapar di kamar sendiri. Lantas saat terpejam beberapa saat akhirnya kembali terjaga seperti pola beberapa hari lalu. Gelisah melanda pikiran dan batinku. Semakin aku bertanya dan semakin tidak ada jawab apalagi hasrat untuk meneduhkan pikiran, aku semakin

Jumat, 03 Agustus 2012

SANGGAR ARJUNA, SANGGAR CANDRADIMUKA


SANGGAR ARJUNA, SANGGAR CANDRADIMUKA*
By. Thomas Sembiring,

“Life is not reflected like a puddle. There is no flow and no life there “
A note about the Service Learning Program in Dadabong, Bantul, Yogyakarta 2012

STARTS FROM UNPREPAREDNESS
Tried to look back at the experience of Field Work Profession FE Sanata Dharma University in 2012, it was like to see the time running full speed. Just observation, adaptation, and the immediate actualization also eventually have to end with a reflection. All was brief. Left a deep impression, but not finish because it would never ever be solved. Never seemed enough time except when I finally realized that the short time it has given a lot of meaning for the future steps.
I personally do not really ready as a whole through the SLP to the state should abandon my responsibilities as the Presidium of the Central PMKRI (National Catholic Students Movement) that must be present at the National Working Meeting in Malang. Full of struggle and quite exhausting to think about how to make a decision. Consciously I understand that in fact I was in Dadabong, lived at the residence and the family business Pak Haryanto to live my responsibilities as a student. Being a coordinator for the group that