Pilihan

Senin, 07 Januari 2013

DAHLAN: TELADAN & KEADILAN

Mobil Listrik DI (www.kompas.com)
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengalami kecelakaan bersama dengan mobil listrik sekelas Ferrari yang ditumpanginya Sabtu (5/1). Kecelakaan terjadi di Magetan setelah sebelumnya mobil ini menjalani ritual ruwat yang konon katanya agar dijauhkan dari bala dan juga fitnah. Menariknya dari kejadian ini adalah bukan karena kecelakaan yang terjadi setelah ruwat, melainkan karena beberapa faktor kegenitan yang tampak melalui ekspos perjalanan berita mengenai mobil ini.

Sebagai pribadi bebas, saya sangat menaruh hormat pada upaya besar Dahlan dalam memperbaiki performa perusahaan-perusahaan plat merah. Beberapa perkembangan di bidang Transportasi Kereta Api dan ekspansi ke beberapa negara tetangga adalah salah satu hasil kerja yang positif. Pun demikian berkaitan dengan mobil listrik saya kira ada beberapa catatan personal yang perlu saya bagikan.

Pertama, niat baik Dahlan untuk membangun industri Mobil Listrik Nasional bagi para pemilik modal di republik ini perlu diapresiasi sebagai sebuah upaya menaikkan gengsi masyarakat kelas atas Indonesia. Sebab bila dikatakan mobil ini membangkitkan citra negara ini sebagai
produsen mobil berkelas saya kira akan makin menambah paradoks yang kian besar di republik yang penuh dengan persoalan kemiskinan ini. Toh begitu, cita-cita beliau patut diapresiasi.

Kedua, seluruh tindakan Dahlan selama ini yang kerap diliput media, baik yang sengaja atau tidak sengaja pada prinsipnya adalah sah-sah saja. Secara umum dapat dilihat secara positif kecuali terkait dengan perjalanan proyek mobil listrik ini yang akhirnya menimbulkan polemik dengan perancang teknologinya. Berdasarkan perspektif bisnis, urusan diantara keduanya tentu sesuatu yang lumrah. Namun bila berkaitan dengan pembangunan industri dan terutama menambah identitas mobil nasional yang artinya berkaitan dengan kepentingan bangsa ini, rasanya perselisihan antara yang berniat baik untuk membangun bangsa haruslah dihindari sebisa mungkin. Terutama bila berkaitan dengan penghargaan terhadap karya intelektual anak bangsa. Karya intelektual yang hendak diabdikan bagi kepentingan populis hendaklah didukung oleh pemodal yang populis juga dan bukan sekadar populer.

Ketiga, tindakan Dahlan dalam melakukan show mobil listriknya tanpa memenuhi aturan yang berlaku tidaklah tepat dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik. Uji kelaikan yang belum terpenuhi dan juga plat mobil yang dirancang secara kreatif melebih gagahnya RI 1 atau RI 2 merupakan sandungan yang sangat berarti. Artinya ada indikasi penyimpangan kekuasaan dan juga ketidaktaatan pada aturan yang berlaku. Terlebih kabarnya perjalanan dengan mobil yang belum bersertifikasi ini ini dikawal oleh aparat penegak hukum yang semestinya paham soal Undang-Undang lalu lintas yang berlaku. Terlebih kecelakaan yang berpotensi membahayakan pihak lain telah terjadi dan diekspos demikian luas oleh media.

Bagi saya apapun motif tindakan Dahlan selama ini termasuk motif politis, baiknya mengindahkan kepemimpinan yang memberikan keteladanan dan keadilan bagi masyarakat luas. Bila kita ingin menertibkan kebiasaan berlalu lintas yang kacau di jalanan republik ini, maka baik bila ini juga diajarkan oleh para pejabat publik termasuk Dahlan. Seluruh prosedur yang ada haruslah sama berlakunya bagi semua warga negara.

Kita paham bahwa tahun politik 2013 memang menjadi sebuah masa yang menentukan untuk tahun 2014. Kendati demikian, hasrat politik yang ngebut apalagi tanpa mengindahkan kaidah yang berlaku perlu diperhatikan. Hal ini demi menghindari kecelakaan politik yang berimplikasi pada masyarakat kita. Bagi para menteri dan pejabat publik lainnya, bekerja segiat mungkin dan setulus hati adalah wajib hukumnya. Pencitraan juga tidaklah ada salahnya. Namun perlu diperhatikan sekali lagi bahwa teladan anda dan juga sikap adil akan menentukan sekali langkah politik bangsa ini ke depan.

Semoga Dahlan diberi kekuatan dan semangat baru dalam bekerja sebagai teladan. Kecelakaan ini kiranya menjadi sebuah ingatan untuk bekerja dengan penuh kewaspadaan serta ketaatan terhadap esensi aturan yang ada. Agar bangsa ini mengingat kementerian BUMN sebagai salah satu kementerian terbaik dibawah anda, baiklah performa kinerja BUMN yang dibawa melaju. Ini yang akan membuat bangsa ini mengingat anda sebagai seorang yang patut diteladani dan mampu mengayomi dengan keadilan.

Selamat bekerja ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar