Menulis sejarah hidup dengan membangkitkan ingatan akan masa lalu dan menghadirkannya kembali. Mengamati dan mencecap kembali situasi dimasa lalu untuk menemukan jejak Tuhan disana. Melihat peristiwa hidup di masa silam dengan lebih baik lagi sambil menyerap rahmat Tuhan yang menuntun kita memahami masa lalu. Beberapa waktu lalu seperti yang pernah kuceritakan pada beberapa rekan yang kutag disini, tak pernah aku menyadari kalau sedikit banyak, banyak sedikit, ada luka yang terbawa dalam sejarah hidup pribadi dengan satu dua figur dalam keluarga. Seperti lazimnya dialami banyak kita. Entah pengalaman buruk di masa lalu dengan orang tua, saudara, kerabat, masyarakat, dan sebagainya. Sehari-hari rasanya tak ada luka di masa lalu. Seolah hidup berjalan baik apa adanya.
Melalui pengolahan sejarah hidup, menemukan peristiwa di masa lalu aku melihat bagaimana ternyata aku mengalami luka (barangkali lukanya masih stadium 2 sehingga berpotensi jadi luka batin akut). Ada beberapa peristiwa di masa lalu yang membuatku bereaksi dengan sangat khas terhadap tokoh yang hadir di masa laluku dan kini harus kuhadapi. Reaksi yang secara alamiah terbentuk oleh pengalaman. Reaksi berupa sikap berpura-pura baik, kadang bersikap cuek, kadang bersikap jutek, kadang bersikap mengabaikan seolah-olah tak ada.
Menamai dan memberi Label "Luka Lama" pada peristiwa di masa lalu membuatku melihatnya secara lebih baik lagi. Tentu ketenangan batin dan rahmat dari Tuhan sangat dibutuhkan agar kita bisa melihat dengan jernih tiap peristiwa yang ada. Menemukan Tuhan disana yang ternyata tak mengabaikan kita. Ya, melihat bagaimana sebenarnya peran Tuhan dalam peristiwa hidup. Setelah menyaksikan seperti memutar ulang rekaman video dokumenter pribadi, melihat pesan-pesan terselubung hadir lewat masa lalu kita.
Menerima tiap pengalaman di masa lalu, termasuk yang diberi label "Luka Lama" sebagai bagian hidup kita yang berharga dan tak terpisahkan. Pada tahap pengakuan (to-proclaim), saat pelepasan beban hidup dengan mengakui tanpa bermaksud menyembunyikan masa lalu karena malu. Mengakui baik buruknya seluruh perjalanan hidup di masa lalu sebagai bagian dari rencana besar Tuhan membentuk hidup kita adalah bagian penting lainnya yang tak boleh diabaikan. Dari penemuan, penerimaan, dan pengakuan akan masa lalu, termasuk luka lama, maka kita dapat memiliki pengalaman hidup baru dengan label baru "CINTA LAMA".
Bukankah lebih menyenangkan rasanya mendengar CINTA LAMA daripada LUKA LAMA?
Jadi mengapa tak menggali sejarah hidup anda dan menemukan bagian penting disana, memberinya nama dan menyapanya kembali, menerimanya sebagai milik anda, dan mengakuinya sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup anda.
Selamat mencoba ...... menemukan CINTA LAMA :)
P.S: buat sobat-sobat MAGiS08, maaf kemarin tak hadir. buat yang sedang menuju Madrid, semoga mengalami rahmat Tuhan dengan hati gembira. All Of You So Inspiring ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar