Pilihan

Kamis, 01 Januari 2009

MELINTASI MASA DALAM PERSAHABATAN

Aku bersama teman-teman PMKRI Jogja ngumpul bareng menjelang tahun baru. Ide spontan yang kusambut dari Rosa menjadi lebih asyik. Bersama Rosa, Oland, Martin, Colanda, Putri, dan France kami mengikuti misa pergantian tahun di Kota Baru yang dipimpin Rm. Inug, SJ.
Usai misa kami nongkrong sebentar di depan gereja menyambut detik-detik pergantian tahun bersama umat yang lain. Sambil menikmati segelas kopi hangat dan jagung rebus yang disediakan Mudika Kota Baru kami ngobrol seputar catatan akhir tahun PMKRI. Saking asyiknya ngobrol kami lupa kalau kami sebenarnya orang yang terasing dari keluarga nun jauh disana. Begitu hangatnya suasana bersama.
Saat akhirnya detik-detik pergantian tahun itu tiba, kami saling berangkulan dan berdoa bersama agar diberi kekuatan dan harapan di tahun yang baru, sebagai pribadi kader maupun secara organisasi PMKRI. Diharapkan PMKRI di tahun 2009 menemukan titik balik pencerahannya. Setelah sempat bercanda kami melanjutkan dengan doa pribadi di depan kandang natal.
Perjalanan pun berlanjut ke daerah Code. Sambil nobrol, teh hangat, kopi, Susu Jahe dan semangkuk mie rebus menjadi hidangan. Obrolan kami pun ngalor ngidul, mulai dari Jogja sampai Palestina. Mulai pribadi sampai PMKRI. Kebiasaan berdiskusi itu tetap tak lekang. Hal yang masih selalu kubanggakan dari PMKRI generasi kami. Kami juga mendiskusikan seputar keprihatinan akan persoalan PMKRI di tingkatan cabang maupun nasional. Sambil ngobrol jeda SMS tahun baru pun berdatangan ke ponsel teman-teman.
Melaju lagi di Tugu Jogja. Kami foto bersama dan meluapkan kegembiraan bersama ratusan anak muda dalam dan luar kota yang ada di sekitar situ. Tak tampak pengawasan khusus Polantas. Semua orang larut dalam kegembiraan Tahun Baru. Bunyi terompet dan raungan motor sampai klakson menyemarakkan suasana, terkadang memekakkan telinga. Kami melanjutkan perjalanan lagi.
Alun-alun kota Jogja. Kami tertawa dan menertawakan Oland yang mengadu peruntungannya menembus pasangan beringin alun-alun Selatan yang santer terdengar keunikannya. Banyak kalangan berkerumun di sana merayakan tahun baru. Ada yang bergerombol cekikikan, ada yang berpelukan mesra dengan pasangannya, dan ada yang mengais rejeki dengan mencari direrumputan barangkali ada barang berharga yang terjatuh dan bisa dipungut.
Petualangan dan pengalaman begadang sampai hari terang sungguh berkesan. Kami menyambut hari pertama 2009 dengan kebersamaan yang penuh harapan. Seperti kata Romo Inug dalam kotahnya yang mengutip sebuah lagu. Persahabatan bagai kepompong, merubah ulat menjadi kupu-kupu. Membuat segalanya makin indah. Terima kasih Tuhan atas tahun 2008 yang lalu dan 2009 yang kau masih kau perkenankan untuk kujalani. Semoga kerapuhan di 2008 diperbaiki di 2009 dan kebaikan ditahun yang lalu masih dapat kumiliki dan lebih kukembangkan dalam hidup sehari-hari. Terima kasih atas persahabatan!!

1 komentar:

  1. Kebahagiaan...kata sang bijak akan terasa sempurna dalam kebersamaan dan semangat berbagi. Di atas semua itu, dalam kebersamaan, semoga tahun baru ini kita menjadi pribad iyang pesuli pada keadaan di sekitar kita. pribadi yang terus bertanya..."apa yang dapat kulakukan untuk negeri tercintaku ini...untuk orang-orang yang tidak senasib denganku???"

    BalasHapus