Pilihan

Senin, 14 April 2008

PREFERENTIAL OPTION FOR THE POOR

Sekali lagi prinsip "preferential option for the poor" merupakan spirit yang semestinya hidup dan wajib dijalani oleh setiap pemimpin negeri ini. Kesetiaan untuk senantiasa membuka diri dan hati bagi mereka yang hidupnya tertindas secara struktural dan kultural adalah keniscayaan.
Sungguh menyayat hati dan menangis melihat pemimpin negeri ini hanya bisa menangisi kisah film Ayat-Ayat Cinta yang konon fenomenal karena 'mendatangkan seluruh dunia' untuk menyaksikannya. SBY adalah figur yang membawa seluruh dunia itu lewat para dubes negeri sahabat ke bioskop. Bagi pemimpin negeri ini, barangkali menangis menonton Ayat-Ayat Cinta jauh lebih penting ketimbang kaum miskin dan yang dimiskinkan di seluruh pelosok negeri ini. Kebutaan mata kita terhadap kemiskinan menjadikan kita hanya melek popularitas dan politik pencitraan ketimbang setia mengabdi bagi negeri. Wallahualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar