Pilihan

Senin, 11 Juni 2007

MALAZZZZZZZZZ!!

Malaz banget ....
Pekan-pekan terakhir semester VI membuatku pusingGGGGGGgggggg!!
Masih ujian akhir semester, tuntutan Laporan KKL makin kencang.
Wadouuuwww .. capek.

Tapi untunglah dosen-dosen pada baik hati dan sabar mendampingi.
Ma kasih Pak Edwin dan Bu Indri atas bantuannya.
God Blessing U and Family!

Kamis, 07 Juni 2007

ENTREPENEURSHIP TRAINING!

KiLas!

01 s/d 03 Juni 2007

ENTREPRENEURSHIP TRAINING


Pada 01-03 Juni 2007, Karya Kerasulan Mahasiswa Yogyakarta mengadakan Entrepreneurship Training bagi 30 mahasiswa dari berbagai kota di Jawa Tengah dan DIY. Acara berlangsung di Wisma Salam Magelang dan dibuka secara resmi oleh panitia. Acara ini bertujuan membangun kemandirian mahasiswa Katolik dalam bidang ekonomi. Para pembicara terdiri dari dosen praktisi, trainer, dan praktisi.

Acara berlangsung dengan sukses dan secara resmi ditutup dengan misa. Profisiat!

Cuapek banget jadi sie Acarane .....


27 Mei 2007

PMKRI YOGYAKARTA
GELAR DIES NATALIS KE-60

Lantunan lagu selamat ulang tahun menggema di salah satu ruang Gedung Karya Sosial Widya Mandala Yogyakarta. Lilin-lilin kecil yang bernyala membentuk angka enam puluh menjadi pusat perhatian puluhan mahasiswa yang masih bernyanyi dan saling bergandengan tangan.
Senja itu merupakan momentum yang amat berarti bagi para mahasiswa yang merupakan kader PMKRI Yogyakarta tersebut. Tepat pada Jumat (25/05) mereka memperingati Dies Natalis PMKRI yang ke-60. Hari itu di tempat yang sama puluhan tahun lalu, PMKRI secara resmi didirikan oleh mahasiswa katolik yang menyadari kesamaan identitas diri dan pandangan luhur terhadap keberadaan gereja dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Acara peringatan Dies Natalis menjadi saat yang tepat bagi PMKRI Yogyakarta untuk kembali pada semangat yang melandasi berdirinya perhimpunan tersebut. Semangat awal yang menyatukan mahasiswa katolik dalam bingkai intelektualitas, kristianitas, dan fraternitas.

Pada Awalnya …

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia pada awal berdirinya merupakan fusi dari PMKRI Yogyakarta dan KSV yang ada di tahun 1947. Terdorong oleh semangat dan kesadaran yang sama organisasi kemahasiswaan Katolik tersebut menjadi satu perhimpunan yang kokoh berdiri hingga sekarang.
Laksana bahtera besar yang mengarungi masa, PMKRI tentunya kerap berhadapan dengan badai persoalan. Terlebih dalam kiprahnya ditengah dinamika bangsa Indonesia. Walau demikian sejarah telah mengajarkan banyak hal dan membuktikan organisasi ini masih kokoh dan bertahan.
Memasuki tahun ke-60 berdirinya PMKRI, telah banyak yang berubah di dalam tatanan masyarakat. Perubahan ini pula yang secara cermat mesti menjadi perhatian agar PMKRI mampu menjaga eksistensinya dalam mewujudkan visi dan misi yang mulia.

Memandang Masa Kini

Melihat pada sejarah, PMKRI Yogyakarta memang memiliki tempat yang khusus dihadapan kader di seluruh Indonesia. Di kota pendidikan inilah tempat lahir PMKRI yang telah menghasilkan kader gereja dan bangsa dalam beberapa dekade.
Walau demikian, sejarah tidak untuk sekadar dikenang dan dibanggakan. Masih banyak hal yang mesti menjadi perhatian bersama kader PMKRI ditengah dinamika sosial dan politik lokal Yogyakarta. Belum lagi program-program peningkatan jumlah kader secara kuantitas terlebih kualitas.
Tersirat harapan dari wajah kader yang terdiam saat dilangsungkan refleksi singkat peringatan Dies Natalis. Harapan akan berkembangnya perhimpunan secara lebih baik dan membangun kembali posisi PMKRI ditengah perjuangan bagi gereja dan bangsa.

Memandang 60 Tahun Mendatang …

Refleksi singkat dalam ketenangan dan pembacaan puisi yang merupakan kegundahan jiwa menjadikan suasana peringatan Dies Natalis semakin hangat. Para kader diajak untuk membayangkan situasi awal pendirian perhimpunan. Bayangan yang diarahkan untuk menghargai semangat dan keberanian pendiri untuk berperan aktif dalam membangun tatanan masyarakat Indonesia yang lebih baik.
Sesaat kemudian peserta diajak pula memaknai benang merah perhimpunan yang kerap terlupakan dalam perjalanan. Intelektualitas, kristianitas dan fraternitas kian tergerus oleh zaman. Hal ini ditekankan kembali seraya melihat keadaan nyata PMKRI Yogyakarta dengan berbagai persoalan dan tantangan yang ada.
Pada detik-detik refleksi itulah pula kader secara lugas para kader diajak paling tidak menatap masa 60 tahun mendatang. Masa yang akan penuh dengan tantangan perubahan zaman. Masa dimana PMKRI diuji eksistensinya sebagai perhimpunan yang memiliki identitas. Kader diharapkan memandang dan mempertanyakan komitmen diri untuk menjembatani generasi berikut menuju masa 60 tahun mendatang yang penuh ketidakpastian.

Perayaan Dies Natalis KOMDA II

Sementara itu, beranjak dua hari dari peringatan tersebut, kembali digelar perayaan Dies Natalis ke-60 secara sederhana dan digagas bersama oleh PMKRI dalam wilayah KOMDA II DIY – Jawa Tengah. Acara yang berlangsung pada Minggu (27/05), di Kampus ASMI Santa Maria Yogyakarta tersebut bertajuk ‘Bagi Gereja dan Tanah Air’. Perayaan tersebut merupakan kesempatan bagi kader PMKRI di Komda II DIY-(Cabang Yogyakarta, Cabang Semarang, Cabang Solo, Cabang Salatiga, dan Cabang Purwokerto) untuk merefleksikan serta menggali kembali makna dan semangat perjuangan perhimpunan dalam dinamika bangsa dan masyarakat.
Acara ini akan diisi dengan kegiatan diskusi internal kader, silaturahmi jejaring, dan Misa Dies Natalis yang dipimpin oleh Rm. Edy Purwanto, Pr., dari Komisi Kerawam KWI yang juga merupakan Romo Moderator PMKRI secara Nasional.
Dalam misa ini dilangsungkan serah terima jabatan Ketua Presidium dari Ig. Dwiyana kepada Reynold Lumi yang terpilih secara demokratis dalam Rapat Umum Anggota beberapa waktu sebelumnya. Serah terima jabatan ini disaksikan oleh kader PMKRI, undangan, dan Ketua PP Demisioner PMKRI yang khusus datang dari Jakarta.
Romo Edi dalam kotbahnya mengulas sekilas mengenai kiprah PMKRI dan tiga benang merah perhimpunan. Perkembangan ormas lain yang berada diluar perhimpunan pun menjadi perhatian untuk lebih mengembangkan kualitas dan kuantitas kader. Tak lupa beliau memperkenalkan secara singkat mengenai PMKRI bagi mahasiswa katolik dari KMK Santa Maria dan Atma Jaya Yogyakarta yang turut dalam perayaan Ekaristi tersebut.
Hadir dalam kesempatan itu PMKRI DIY-Jawa Tengah (minus Cabang Salatiga) dan tamu undangan dari berbagai organisasi mahasiswa seperti, Pers Mahasiswa Sanata Dharma, GMKI, GMNI, HMI, dan KMK dari berbagai kampus. Kepada tamu undangan panitia menyampaikan bahwa melalui acara Dies Natalis tersebut diharapkan agar elemen mahasiswa yang barangkali selama ini belum saling mengenal baik dapat membangun jejaring yang bermanfaat untuk pergerakan mahasiswa.
Acara ditutup dengan santap malam bersama dan diskusi dalam rangka kegiatan Dies Natalis Komda DIY – Jawa Tengah yang berikutnya akan berlangsung di Cabang Solo. Profisiat PMKRI!

Walau menderita jadi Ketua Panitia, tapi aku berharap kita semakin besar dan dewasa. AMIN!!!!

25 Mei 2007
Dies Natalis ke-60 PMKRI di GKS Widyamandala Kota Baru. Acara sederhana dan penuh makna. Berada di tempat yang sama 60 tahun lalu saat PMKRI didirikan oleh para pendiri yang memiliki visi dan misi luhur terhadap gereja dan tanah air.
Jayalah PMKRI tercinta!