
Terlepas dari ketidaksetujuan soal cara yang dipilih, saya sepakat bahwa aksi bakar diri ini adalah pesan perlawanan terhadap status quo yang tidak bergerak dari persoalan korup yang menggurita. Aksi nekat dan cenderung merusak diri ini dari sisi iman memang sangatlah memprihatinkan. Namun dari kacamata sosia, bagi saya Sondang Hutagalung sang pelaku bakar diri adalah Martir Jalanan yang memberikan dirinya sebagai korban untuk menarik kesadaran kritis masyarakat dalam menumbangkan situasi kebangsaan kita yang semakin memuakkan.
Apapun perbedaan cara kita melihat Sondang, jangan biarkan korbannya sia-sia. Bergerak dan melawan. Selamat Jalan Sondang, Martir Jalanan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar